Bumi merupakan satu-satunya planet dalam sistem tata
surya yang ditempati oleh manusia. Saat ini terdapat beberapa bintang yang
dimasukkan ke dalam kategori planet. Pembahasan kita kali ini tentang Bumi, yaitu Proses
Terbentuknya Bumi.
A. PENGERTIAN BUMI
Bumi merupakan salah satu planet di dalam sistem tata
surya. Planet bumi sering disebut juga dengan dunia atau planet biru, karena
penampakannya jika dilihat dari teleskop berwarna biru. Bumi merupakan planet
terpadat dan terbesar ke lima di dalam sistem tata surya kita. Di planet bumi
inilah kita manusia serta makhluk hidup yang lain bertempat tinggal.
Bumi terbentuk sekitar 4, 54 miliar tahun yang lalu, dan
pertama sekali muncul kehidupan di bumi pada miliar tahun awal. Bumi menjadi
tempat tinggal bagi manusia dan makhluk hidup dikarenakan bumi memiliki
struktur seperti biosfer (lapisan-lapisan bumi) dan lapisan ozon yang berguna
mencegah sinar radiasi berbahaya dari sinar matahari bagi makhluk hidup. Bumi
juga memiliki berbagai macam mineral yang bermanfaat bagi kelangsungan hidup
manusia dan makhluk lainnya.
Manusia dan makhluk hidup bertempat tinggal di bagian
dalam bumi, sekitar 250 juta tahun yang lalu sebagian besar kerak benua di bumi
ini merupakan satu kesatuan daratan yang disebut dengan Pangea. Namun, sekitar
200 juta tahun yang lalu, Pangea ini terpecah menjadi beberapa bagian dan
membentuk benua-benua. Hingga akhirnya, kerak benua tersebut jadi seperti sekarang
ini.
Bentuk permukaan bumi berbeda-beda, yaitu ada pegunungan,
perbukitan, daratan, lautan, danau, lembah, dan sebagainya. Bumi tidak diam,
melainkan bergerak mengelilingi matahari (revolusi) dan berputar pada porosnya
(rotasi). Inilah mengapa di bumi kita merasakan adanya kondisi siang dan malam.
B. PROSES TERBENTUKNYA BUMI
1. Teori Nebula (Teori
Kabut)
Teori Nebula dikemukakan oleh dua orang ahli yang bernama
Immanuel Kant (1755) dan Piere de Laplace (1796). Menurut mereka, bumi ini
sebenarnya dulunya adalah gas di alam jagat raya. Gas-gas tersebut saling
terjadi gaya Tarik menarik antara satu sama lain, sehingga bersatu membentuk
kabut (nebula). Semakin lama, kabut yang terbentuk semakin membesar, dan kabut
ini juga berputar dengan cepat. Akibat perputarannya yang cepat, maka
bagian-bagian kabut itu ada yang terlempar dari bentuknya dan mengalami
pendinginan sehingga memadat. Bagian yang memadat inilah yang kemudian menjadi
planet dalam tata surya kita.
Sebelumnya, kabut yang terbentuk tadi mengalami pemadatan
di pusat lingkaran, yang kemudian pusat tersebut menjadi matahari. Itulah
mengapa terdapat gerakan revolusi dari planet-palent terhadap matahari.
2. Teori Planetesimal
Teori ini dikemukakan sekitar awal abad ke 20 oleh
seorang ahli astronomi Amerika bernama Thomas Forest Ray Moulton bersama
seorang temannya yang ahli geologi yang bernama Thomas C.Chamberlain. mereka
berpendapat bahwa pada awalnya, matahari terdiri dari massa gas yang memiliki
massa yang sangat besar. Pada suatu saat, melintas suatu massa yang besarnya
hampir sama dengan matahari yang disebut bintang. Bintang tersebut melintas
hampir berdekatan dengan matahari, terjadi gaya gravitasi yang mengakibatkan
saling tarik menarik antar gas dan materi ringan ke bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi, maka terlemparlah
sebagian materi keluar dari permukaan matahari dan permukaan bintang.
Materi-materi yang terlempar itu mulai menyusut dan membentuk gumpalan sehingga
disebut dengan planetesimal. Planetesimal itu kemudian mendingin dan memadat
sehingga terbentuklah planet-planet.
3. Teori Tidal (Pasang
Surut Gas)
Teori ini menjelaskan bahwa bumi pada awalnya terbentuk
akibat adanya bintang besar yang mendekati matahari dalam jarak dekat, sehingga
menyebabkan pasang surut di tubuh matahari. Saat itu, matahari masih berbentuk
gas. Bintang besar yang ukurannya hampir setara dengan matahari ini dapat
menyebabkan terbentuknya gunung-gunung gelombang raksasa di matahari, yang
diakibatkan karena adanya gaya tarik bintang tadi. Guung-gunung itu akan
mencapai tinggi yang luar biasa dan akan membentuk lidah pijar yang besar yang
ukurannya menjulur dari massa matahari dan merentang ke arah bintang besar itu.
Dalam lidah pijar tersebut, akan terjadi perapatan
gas-gas sehingga kolom-kolom ini akan pecah dan terbentuklah planet-planet.
Sedangkan bintang besar yang mendekati matahari tadi lama kelamaan akan menjauh
dan akan hilang pengaruhnya terhadap planet yang sudah terbentuk. Planet yang
sudah terbentuk kemudian mengalamai pendinginan.
Teori pasang surut gas ini dikemukakan oleh dua orang
ahli yang bernama James Jeans dan Harold Jeffreys pada tahun 1918.
4. Teori Bintang Kembar
Menurut teori ini, bumi terbentuk pada awalnya karena
adanya dua bintang kembar, yang salah satunya meledak sehingga menyebabkan
banyak material terlempar. Karena bintang yang tidak meledak tadi memiliki gaya
gravitasi yang kuat, maka pecahan-pecahan tadi akan mengelilingi planet yang
tidak meledak. Planet yang tidak meledak itu dikenal dengan matahari, sedangkan
pecahan-pecahan dari planet yang meledak dikenal dengan planet-planet. Teori
ini dikemukakan oleh R.A.Lyttleton.
5. Teori Big Bang
Teori Big Bang berpendapat jika bumi ini sudah mulai
terbentuk sekitar puluhan milyar tahun yanglalu oleh suatu perputaran gumpalan
kabut raksasa yang ebrputar pada porosnya. Putaran ini memungkinkan
terlemparnya gumpalan-gumpalan kecil keluar dan bagian besar berkumpul di
pusat, membentuk cakram raksasa. Suatu waktu, gumpalan tersebut meledak secar
ahebat di angkasa dan terbentuklah galaksi dan nebula-nebula. Selama bermilyar
tahun, nebula itu membeku dan kemudian membentuk galaksi bima sakti.
Gumpalan-gumpalan yang terlempar tadi akan mengalamai pendinginan sehingga
terbentuklah planet-planet.
Pada awal terbentuknya, bumi masih merupakan planet
homogeny yang belum memiliki struktur seperti sekarang ini. Terjadinya diferensiasi yang mengakibatkan material
besi yang berat jenisnya lebih besar akan tenggelam, sedangkan yang lebih
ringan akan bergerak ke permukaan, lalu terbentuklah lima lapisan bumi seperti
sekarang.
C. STRUKTUR LAPISAN BUMI
Latar belakang dari adanya penngelompokan sturktur bumi
adalah karena pada awal terbentuknya, bumi membutuhkan milyaran tahun untuk
mengalami proses pendinginan. Bagian-bagian luar bumi yang menerima pendinginan
pertama sekali akan memadat, berbeda halnya dengan bagian dalam bumi yang masih
panas. Maka pada saat proses pendinginan itulah terjadi pemisahan zat-zat fisik
dan kimia bumi. Pemisahan itu menuruti perbedaan sifat antar zat-zat itu.
Berikut adalah struktur bumi menurut ahli, yaitu :
1. Kerak Bumi (Crush)
Kerak bumi merupakan bagian terluar bumi dan menjadi
tempat tinggal bagi seluruh makhluk hidup. Ketebalan lapisan ini mencapai 70
kmdan terdiri dari batuan dan masam. Lapisan dibawahnya hingga 100 km disebut
dengan litosfer.
Kerak bumi bukan lapisan yang utuh, melainkan terpecah
menjadi tujuh lempeng besar dan ratusan lempeng kecil. Tujuh lempeng besar itu
adalah lempeng samudera pasifik, lempeng hindia-australia, lempeng Eurasia,
lempeng afrika, lempeng amerika selatan, lempeng amerika utara, dan lempeng
antartika.
2. Mantel Bumi
Lapisan ini juga dikenal dengan astenosfer yang memiliki
ketebalan mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat. Mantel bumi
terdiri dari campuran berbagai bahan yang memiliki bentuk cair, padat, dan gas.
Disebut dengan mantel bumi karena lapisan ini menyelimuti lapisan inti bumi.
Lapisan mantel bumi terdiri dari dua lapisan, yang
pertama mantel atas yang memiliki sifat plastis hingga semiplastis dengan
kedalaman sampai 400 km, sedangkan mantel bawah memiliki sifat padat dengan
kedalaman mencapai 2.900 km.
3. Inti Bumi
Inti bumi memiliki kandungan berupa besi 90% dan nikel 8%
serta material tambahan lainnya sebanyak 2%. Lapisan inti bumi terbagi menjadi
dua, yaitu :
- Inti Luar, yang memiliki ketebalan mencapai 2.000 km dan terdiri dari kandungan besi cair yang memiliki suhu sekitar 2.200 celcius.
- Inti Dalam, merupakan pusat bumi berbentuk seperti bola dengan diameter mecapai 2.700 km. inti dalam tersusun atas besi dan nikel dengan suhu 4.500 celcius.
Berdasarkan penelitian, karakteristik lapisan bumi paling
dalam memiliki sifat pejal dan keras yang diselubungi lapisan cair yang kental.
Berdasarkan susunan kimianya, bumi dapat dibagi menjadi
empat bagian, yaitu :
- Bagian padat (litosfer) yang terdiri dari tanah dan batuan
- Bagian cair (hidrosfer) yang terdiri dari berbagai macam ekosistem perairan seperti laut, danau, dan sungai
- Bagian udara (atmosfer) yang menyelimuti seluruh permukaan bumi
- Bagian yang ditempati oleh makhluk hidup (biosfer)
D. PERKEMBANGAN BUMI DARI
MASA KE MASA
1. Teori Kontraksi
Teori ini dikemukakan oleh James Dana dan Elia de
Baumant, mereka berpendapat bahwa bumi mengalami pengerutan karena mengalami
pendinginan di bagian dalam bumi akibat konduksi panas, sehingga permukaan bumi
menjadi tidak rata.
2. Teori Descartess dan
Sues
Dalam teori ini dijelaskan bahwasanya ketika bumi
mengalami pendinginan, maka terjadilah proses pengerutan dan kemudian semakin
menyusut. Kerutan-kerutan itulah sebagai pegunungan.
3. Teori Geosinklin
Teori geosinklin mengemukakan bahwa daerah sempit pada
kerak bumi mengalami depresi selama beberapa waktu sehingga terendapkan secara
ekstrim sedimen yang tebal. Proses pengendapan ini menyebabkan penurunan pada
dasar cekungan. Endapan sedimen yang tebal dianggap berasal dari sedimen akibat
proses orogenesa yang membentuk sedimen pegunungan lipatan dan selama proses
inilah endapan sedimen akan mengalami metamorfosa.
4. Hipotesa Pengapungan
Benua (Continental Drift)
Pada tahun 1912, ahli dari jerman bernama Alfred Wegener
mengemukakan konsep ini dalam bukunya yang berjudul “The Origin of Continents
and Oceans”. Konsep ini menjelaskan bahwa bumi ini awalnya berbentuk pangea
(satu daratan) yang dikelilingi oleh lautan (Panthalasa). Selanjutnya, pangea
menjadi pecah sehingga terbentuk benua-benua. Kemudian, benua-benua ini
bergerak dan menempati tempat seperti sekarang ini.
E. CIRI CIRI BUMI SEBAGAI
PLANET
- Mempunyai nama planet bumi atau planet biru
- Memiliki kala rotasi 23,9 jam
- Memiliki kala revolusi 365,3 hari
- Terdiri dari atmosfer N2, O2, argon, CO2, lapisan ozon, dan gas-gas lainnya
- Memiliki 1 satelit alami yaitu bulan
- Jarak dari matahari berkisar 150 juta km
- Memiliki diameter 12,756 km
- Warna planet biru kehijauan
- Tidak memiliki cincin planet
F. ROTASI DAN REVOLUSI BUMI
1. Rotasi Bumi
Rotasi bumi ialah suatu proses perputaran yang dilakukan
oleh bumi yang berputar pada porosnya. Bumi berputar ke arah timur, atau jika
dilihat dari sebelah utara, akan Nampak seperti perputar melawan arah jarum
jam.
Waktu yang dibutuhkan untu bumi sehingga lengkap berputar
pada porosnya jika dihubungkan dengan bintang ialah 23 jam 56 menit 4091 detik.
Hal ini berbeda dengan waktu yang dibutuhkan jika dikaitkan dengan matahari,
yaitu 24 jam. Oleh karena itu, perputaran bumi ini akan terus melambat
sepanjang tahun, karena pengaruh gaya gravitasi bulan. Akibat adanya proses
rotasi inilah, bagian-bagian bumi dapat mengalami siang dan malam.
2. Revolusi Bumi
Revolusi bumi ialah suatu proses pergerakan oleh bumi untuk
mengelilingi matahari. Waktu yang dibutuhkan oleh bumi untuk mengelilingi
matahari dalam orbitnya ialah 365¼ hari. Waktu itu disebut juga dengan kala
revolusi bumi. Revolusi bumi terjadi karena adanya tarik menarik antara gaya
gravitasi matahari dengan gaya gravitasi bumi.
Keadaan revolusi bumi ini menyebabkan beberapa gejala
alam yang bisa dirasakan setiap tahunnya, yaitu perbedaan lama antara siang dan
malam antar daerah, gerak semu tahunan matahari, perubahan musim, perubahan
penampakan rasi bintang, dan kalender masehi. Saat bumi berevolusi, proses
rotasi bumi tidak selalu tegaklurus terhadap bidang ekliptika, melainkan akan
berosilasi dengan kemiringan yang membentuk sudut hingga 23,50 derajat terhadap matahari.
Sudut ini dapat diukur dari garis imajiner yang membelah kutub utara dan kutub
selatan yang disebut dengan garis khatulistiwa.
3. Hubungan antara Rotasi
dan Revolusi
Sudah dijelaskan di atas bahwa kala revolusi bumi ialah
365¼ hari, sedangkan kala rotasi bumi ialah 23 jam 56 menit 4091 detik. Hal ini
menyebabkan tidak samanya antara gerakan revolusi dengan gerakan rotasi.
Akibatnya, terjadilah tahun kabisat, yaitu tahun yang hanya memiliki jumlah
hari sebanyak 365 hari. Tahun kabisat akan berulang setiap 4 tahun sekali.
G. ORBIT BUMI
Orbit bumi ialah bentuk lintasan yang dilalui oleh planet
bumi dalam prosesnya untuk mengelilingi matahari (revolusi). Di dalam ilmu fisika,
orbit merupakan jalan yang dilalui oleh objek, di sekitar objek lainnya, di
dalam pengaruh dari gaya tertentu. Orbit bumi pertama sekali diteliti oleh seorang ilmuwan fisika
bernama Johannes Keppler. Ia menemukan bahwasanya orbit atau lintasan planet bumi
dalam revolusi ialah berbentuk elips, bukan lingkaran atau episiklus seperti
yang telah dipercaya sebelumnya. Keppler
merumuskan penemuan ini ke dalam perhitungannya dalam hukum Keppler tentang
gerak planet.
Mengapa Keppler berpandangan demikian? Hal ini dapat
dijelaskan karena dalam kasus orbit bumi, yang ditarik berdasarkan hukum
gravitasi universal Newton,mengungkapkan besarnya gaya gravitasi yang ebkerja
pada dua titik massa sebanding dengan massa masing-masing objek dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jaraknya. Arah gaya gravitasi yang bekerja pada kedu
aobjek tersebut ialah menuju ke titik pusat massa sistem total. Dalam kasus
tata surya, massa matahari mendominasi total massa tata surya, sehingga raah
gravitasi yang bekerja pada planet termasuk bumi cenderung untuk menuju ke
pusat massa matahari. Jadi, dapat disimpulkan bahwa medan gravitasi matahari
berbentuk bola/spherical yang arahnya menuju ke pusat massa tata surya, dengan
kuat medan berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya dari pusat massa tata
surya.
H. KEHIDUPAN DI BUMI
Sampai sekarang, bumi masih menjadi satu-satunya planet
yang memiliki kehidupan makhluk hidup di dalamnya. Menurut hasil penelitian,
kehidupan di bumi sudah ada sejak 3,7 miliar tahun yang lalu. Sebenarnya ada
banyak teori-teori yang mengemukakan tentang asal-usul pertama kehidupan di
bumi. Akan tetapi, semua teori tersebut dibangun atas dasar hipotesis berikut
ini :
- Kondisi bumi yang primitive mungkin lebih mendukung adanya reaksi-reaksi kimia yang menyintesiskan sebagian asam amino dan senyawa organic lainnya dari precursor non organic
- Fosfolipid kemudian membentuk lipid bilayer, struktur dasar dari membrane sel.
Secara ringkas, kehidupan muncul sekitar 2,5-3 milyar
tahun yang lalu. Kehidupan muncul bukan
dari tanah yang tiba-tiba tertiup udara dan bernafas, namun kehidupan muncul
pertama sekali dari laut. Karena kondisi bumi yang masih primitive pada
saat itu yang tidak mendukung, semua kehidupan, di permukaan darat akan habis
tersiksa oleh sengatan matahari yang dahsyat dan udara yang tipis akan
kandungan oksigen. Sehingga pada waktu itu laut berfungsi sebagai tabir
surya di masa awal mula kehidupan. Panas bumi dan cahaya matahari lah
yang memegang peranan penting dalam pembentukan reaksi kimia yang menghasilkan
organisme hidup perdana. Bahan awal pembentukan makhluk hidup adalah asam amino, dan reaksi yang mengaktifkan
terbentuknya organisme purba ini akhirnya membuatnya mengembangkan kemampuan
menyerap energi dan berkembang biak.
Bakteri yang
menjadi nenek moyang seluruh kehidupan di bumi memanfaatkan energi cahaya
matahari. Mereka berwarna ungu, dan berkembang biak, menyebar dan
memenuhi seluruh lautan. Hanya sebagian cahaya matahari yang dipakai oleh
bakteri primitif ini, sisanya masuk ke laut yang lebih dalam. Bakteri
yang berkembang berikutnya memanfaatkan cahaya yang masih tersisa, sehingga
membuat mereka menjadi warna hijau. Mereka dikenal Cynobacteria,
mikroba hijau inilah yang kemudian menjadi nenek moyang seluruh spesies
tumbuhan.
Bakteri di atas memiliki kemampuan yang tidak dimiliki
makhluk lain, yaitu fotosintesis. Dengan
memanfaatkan kemampuan tersebut, mereka memisahkan air menjadi hidrogen dan oksigen. Hidrogen
dipakai untuk bereaksi dengan karbondioksida menjadi gula, dan oksigen dilepaskan
ke udara, mengisi atmosfir, dan akhirnya bereaksi membentuk ozon.
Ozon inilah yang menjadikan atmosfir bumi mampu menyaring sinar UV
matahari. Kemudian, sisa oksigen yang berlimpah digunakan dalam proses pernapasan tumbuhan, dan dengan kondisi yang ramah kehidupan
ini, makhluk lain yang memanfaatkan oksigen untuk mencerna makanan ikut
mengalami ledakan populasi dan berevolusi.
0 komentar:
Posting Komentar