Mengapa Bisa Terjadi Petir?
Petir
terjadi akibat perpindahan muatan negatif menuju ke muatan positif. Menurut
batasan fisika, petir adalah lompatan bunga api raksasa antara dua massa dengan
medan listrik berbeda. Prinsip dasarnya kira-kira sama dengan lompatan api pada
busi.
Petir adalah hasil pelepasan muatan listrik di awan. Energi dari pelepasan itu begitu besarnya sehingga menimbulkan rentetan cahaya, panas, dan bunyi yang sangat kuat yaitu geluduk, guntur, atau halilintar. Geluduk, guntur, atau halilintar ini dapat menghancurkan bangunan, membunuh manusia, dan memusnahkan pohon. Sedemikian raksasanya sampai-sampai ketika petir itu melesat, tubuh awan akan terang dibuatnya, sebagai akibat udara yang terbelah, sambarannya yang rata-rata memiliki kecepatan 150.000 km/detik itu juga akan menimbulkan bunyi yang menggelegar.
Kenapa
terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara? Ini terjadi karena
adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara
kecepatan suara dengan kecepatan cahaya.
Proses
Terjadinya Petir
Untuk
pemahaman yang lebih mudah tentang terjadinya petir, kita memakai analogi
sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama yaitu awan, lempengan ini
bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua yaitu bumi yang mempunyai
sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah
elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau
bisa disebut energy storage. Seperti juga petir, dimana terdapat awan yang
bermuatan negatif dan positif.
Proses
terjadinya muatan di dalam awan, karena awan berjalan secara teratur, dan
selama perjalanannya dia akan berhubungan dengan awan-awan lainnya yang
mengakibatkan berkumpulnya muatan negatif di salah satu sisi, entah itu di atas
atau di bawah. Sedangkan muatan positif berkumpul di sisi lainnya. Apabila
perbedaan potensial diantara awan dan bumi besar, akan mengakibatkan terjadinya
pembuangan muatan negatif atau disebut elektron.
Dalam
proses pembuangan ini, udara merupakan media yang akan dilalui elektron.
Apabila pada saat muatan elektron dapat menembus batas isolasi udara inilah
menjadikan suara ledakan atau guntur. Kenapa terjadinya Petir lebih sering
terjadi di musim penghujan? Karena pada saat musim penghujan, udara
mengandung lebih banyak kadar air yang tinggi, yang mengakibatkan daya isolasi
udara turun dan arus lebih gampang melewati.
Bagaimana
cara menghindari petir saat musim penghujan.
–
Jika melihat kilat atau mendengar gelegar guruh segeralah menuju bangunan atau
mendekatlah ke mobil atau truk.
–
Jika berada diluar rumah hindari area terbuka, tempat ketinggian, berada di
lokasi yang berair, dibawah pohon yang tinggi dan benda logam yang menjulang
tinggi.
–
Jika tempat berlindung tidak ada, Anda harus jongkok tapi hindarkan tangan Anda
menyentuh tanah dan jangan berbaring, karena akan memudahkan penyaluran tenaga
petir ke tanah.
Referensi :
http://www.ceritakecil.com
0 komentar:
Posting Komentar